Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.Com
Pekerjaan Paket II dilaksanakan kontraktor PT. PP – Jatiwangi, KSO., meliputi pekerjaan Persiapan, Akses jalan OP, Bangunan Pengelak dengan panjang 422 meter, Bangunan Pelimpah / Spillway, Bangunan Pengambilan / Intake, Hidromekanikal, dan Bangunan Fasilitas Umum. Nilai kontrak Paket II sebesar Rp 494.302.035.000,- termasuk PPN.
Project Manager PT. PP – Jatiwangi, KSO., Lilik Malikhi Anta, ST. , menjelaskan, “Lokasi pekerjaan Bendungan Bagong berada pada kondisi geologis batuan di daerah Trenggalek kurang bagus, berupa batuan Koluvial yang mudah longsor. Hal itu, merupakan salah satu kendala dan tantangan bagi kami di lapangan. Untuk mengatasi hal tersebut, ada inovasi yang dilakukan pada posisi lereng bendungan yaitu dengan melakukan Hydroseeding untuk lapisan tanah merah. Hydroseeding terbuat dari Anyaman Serabut Kelapa, yang dibuat seperti tikar secara manual dikerjakan oleh masyarakat lokal. Sebelum digelar, lapisan bawahnya ditabur sekam padi yang dicampur tanah merah untuk media tanamnya dan berfungsi menyerap air.”
Lanjut Lilik Malikhi Anta, pada lereng dengan Hydroseeding tersebut, ditanam bibit biji-bijian dari 3 jenis dan diharapkan pada waktu musim kemarau biji-bijian yang ditanam masih dapat tumbuh. Setelah ada hasil yang terlihat dari inovasi Hydroseeding, ada instruksi dari BBWS Brantas di area Shotcrete juga dihijaukan dengan Hydroseeding. Di lingkungan Internal PT PP (Persero) Tbk., hal ini menjadi rujukan untuk proyek-proyek bendungan lainnya yang dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk. Konsepnya untuk menghijaukan area lereng, karena dari dulu lokasi pembangunan bendungan merupakan area hutan yang hijau, dan setelah dibangun bendungan unsur hijaunya diharapkan dapat dikembalikan seoptimal mungkin.
#Selimut Blasting#
Tantangan berikutnya, ungkap Lilik, keterbatasan lahan yang sudah bebas tetapi dikejar oleh target pekerjaan yang banyak ( maximal production ). Dan selalu memperhatikan aspek safety dan mutu. Salah satunya, pada pekerjaan blasting. Pekerjaan blasting radius amannya ± 500 meter untuk manusia, sedangkan radius rumah penduduk eksisting hanya ±150 meter dan terdapat jalan eksisting yang masih digunakan. Solusinya, menggunakan metode Selimut Blasting, berupa selimut tebal dari bahan karet conveyor belt di area titik-titik bor yang ditanam bahan peledak, dengan kapasitas peledak yang digunakan dengan PF 60-70% dari kapasitas sebenarnya. Mengebor lubang – lubang yang tidak diisi peledak berjarak ±1,5 meter, berfungsi sebagai peredam getaran yang terjadi.
“Dengan Selimut Blasting diharapkan tidak ada efek flying rock yang membahayakan, hasil ledakannya fragmennya kecil-kecil sehingga tidak perlu di-breaker lagi, dan bisa langsung dimuat ke dalam Dumptruck. Adapun komplain dari warga sekitar, hanya dari faktor bunyi ledakan saja yang masih terdengar kencang dan mengejutkan bagi mereka. Selanjutnya, warga minta diberikan earmuff. Sedangkan orang Lansia diungsikan ke center point yang sudah disiapkan, ketika kegiatan blasting akan dilakukan. Blasting dilakukan pada jam 12 siang atau waktu istirahat siang karena sekitar area yang akan diblasting harus seteril dari manusia, alat berat, dan kendaraan lainnya,” jelasnya.
#Terowongan Pengelak#
Berikutnya, pekerjaan Terowongan Pengelak, ditargetkan selesai pada bulan Juli 2023. Terowongan atau Tunnel ini berbentuk Tapal Kuda, dengan panjang rencana 422 meter. Progres pada tanggal 7 Maret 2023 sudah mencapai panjang galian 287,38 meter. Rencana siklus pekerjaan Tunnel 3-4 meter, tetapi hasil evaluasi batuan (Rock Mass Rating /RMR) untuk beberapa lokasi bernilai kurang baik. Sehingga harus ada proteksi steel ribs dengan jarak bervariasi 50 – 150 cm. Tenaga Ahli Geologi yang berperan penting untuk tahapan pekerjaan ini, harus standby di lokasi dari awal pekerjaan sampai selesainya pekerjaan galian Tunnel. Sementara itu, bangunan Inlet Tunnel dimundurkan posisi dari titik rencana semula, karena desain awal yang berada pada posisi tebing yang tinggi dengan faktor bahaya dan tingkat kesulitan kerja yang tinggi. Oleh karenanya, posisi Inlet dirubah mundur ke arah yang lebih aman dalam pengerjaannya.
#Spillway#
Progres selanjutnya pekerjaan Spillway, pada bulan Maret 2023 ini masih berupa pekerjaan galian, dan terdapat review design pada pondasi Spillway yang berupa tanah Koluvial, dengan dilakukan penggalian hingga lapisan batu atau tanah keras. Rencana menggunakan pondasi elevated atau bertingkat. Di atas pondasi tersebut, diberi lapisan Limeconcrete dan menggunakan tambahan Bore Pile di bawahnya.
Dalam pelaksanaan pembangunan Bendungan Bagong Paket II ini, selain adanya kendala Teknis juga adanya kendala Non Teknis, berupa lahan yang belum bebas. “Kami juga membantu prosesnya, dengan cara sosialisasi ke pihak masyarakat yang terdampak. Kami bertemu dengan Paguyuban serta Tokoh Masyarakat lokal, untuk memberikan penjelasan mengenai manfaat bendungan ini. Kami juga merekut tenaga dari masyarakat lokal dalam Program Padat Karya.Sehingga masyarakat ikut merasakan manfaat selama proses pembangunan Bendungan Bagong ini, “ ujarnya.
“Dalam pelaksanaan proyek pembangunan Bendungan Bagong, kami selalu memperhatikan Aspek Safety. Aspek Safety bukan hanya sebatas pada pemakaian APD Lapangan, Atribut, dan Slogan Board, ataupun rambu-rambu saja. Namun, kami juga menyusun Metode Kerja dengan mitigasi risiko secara menyeluruh, sehingga pekerjaan di proyek ini dapat berjalan aman dan lancar. Selalu memperhatikan keselamatan kerja menyeluruh, mulai dari Perencanaan, Pelaksanaan Konstruksi, serta Kontrol, untuk mendapatkan hasil kerja optimal di lapangan,” tutur Lilik Malikhi Anta, mengakhiri wawancara dengan TEKNIK KONSTRUKSI. []Umi.S.
Baca juga : Majalah TEKNIK KONSTRUKSI – Pembangunan Bendungan Bagong di Kab.Trenggalek
Majalah TEKNIK KONSTRUKSI – Pembangunan Bendungan Bagong di Kab.Trenggalek
Baca juga : Pembangunan Bendungan Bagong Paket I