Majalah TEKNIK KOKNSTRUKSI.COM – Mei 2024
Kab.Kagekeo, Prov.Nusa Tenggara Timur
* Paket 2 -Blasting Minimal Dua Kali Sehari *
Project Manager Paket 2 PT. Brantas Abipraya (Persero), Dwiky Pranarka, ST. MT., menjelaskan lingkup pekerjaan Bendungan Mbay Paket-2, meliputi ; Pekerjaan Bangunan Pengelak (Inlet, Tunneling dan Outlet) progress 78,63%, pekerjaan Bangunan Pelimpah Spilway progress 49,91%, pekerjaan Hidromekanikal dan Elektrikal progress 41,93%, pekerjaan Helipad dan Lanscape progress 30,91%. Sementara itu, lanjutnya, pekerjaan yang sedang berjalan saat ini yaitu pekerjaan Pembetonan Crown Tunnel, dan pekerjaan Struktur Conduit pada lokasi Inlet dan Outlet. Pekerjaan inti lainnya, yaitu pekerjaan Galian pada lokasi Spillway, dilanjutkan pekerjaan Proteksi Lereng pada hasil galian Spillway.
”Di Paket 2 ini, juga ada penambahan beberapa item pekerjaan. Terutama, penyesuaian lithologi jenis galian pada lokasi Spillway. Juga ada penambahan item Hidromekanikal, serta beberapa pekerjaan yang tidak bisa dilewatkan dan harus dilakukan addendum,” ungkapnya .
Rencana penambahan nilai pekerjaan 10% dari nilai kontrak awal, lanjutnya, karena setelah dilakukan review desain masih banyak secara teknis yang dibutuhkan, untuk melengkapi pekerjaan Bendungan Mbay Paket-2. Mengikuti rencana penambahan nilai kontrak 10%, akan adanya penambahan masa/waktu pelaksanaan hingga Desember 2025, yang awal mulanya Desember 2024. Menurutnya, untuk mencapai progres yang direncanakan dilakukan percepatan pekerjaan yakni untuk mencapai target River Closure, adalah dengan menambah SDM pelaksanaan pekerjaan Tunnel, baik dari Tim Sliding Form ataupun Tim Finishing Concrete Tunnel. Juga untuk percepatan solusi dari pekerjaan Spillway, dengan melaksanakan drilling dan blasting lebih sering yaitu setiap hari minimal 2 kali blasting.
Dwiky Pranarka menjelaskan ; ”Terjadi perubahan desain slope galian dari 1:2 menjadi 1:1,5 di area Stilling Basin. Kemudian, pekerjaan di lokasinya Tunnel, dengan kondisi RMR batuan dengan klasifikasi Poor Rock. Sehngga, metode galiannya top heading dan bench, tetapi ketika fair good rock bisa dilakukan full face.” Selain itu, lanjutnya, muncul klasifikasi galian batuan lunak, karena konsolidasi batuannya kuat. Sehingga Bucket Excavator kesulitan untuk melakukan galian. Kondisi breksi dengan konsolidasi lemah, banyak fragmen batuan yang harus dijatuhkan karena rawan runtuh, terkait dengan safety pekerja berakibat adanya overbreak dicrown.
[] Umi.S
Baca juga : Pembangunan Bendungan Mbay/Lambo – Dikebut dengan Kerja Longshift
Pembangunan Bendungan Mbay/Lambo, NTT – Dikebut dengan Kerja Longshift
Baca juga : Pembangunan Bendungan Mbay/Lambo Paket 1