Majalah TEKNIK KONSTRUKSI.COM – 10 Agustus 2024
Pemerintah Indonesia telah selesai membangun Jembatan Pulau Balang (bentang panjang) yang dibangun dari September 2015 dan tersambung 30 Oktober 2020, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur. Jembatan Pulau Balang (bentang panjang) yang membentang ± 804 meter di atas Teluk Balikpapan, dan Jembatan Pulau Balang (bentang pendek) sepanjang ± 500 meter. Kemudian untuk meningkatkan konektivitas ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kementerian PUPR membangun Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek sepanjang ± 512 meter, berdampingan dengan jembatan bentang pendek yang lama.
Manajer Proyek ADHI – DUTA – JAKON , KSO. , Ir. Poerbonugroho, S.T., menjelaskan bahwa lingkup pekerjaan proyek Pembangunan Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek , yaitu selain pembangunan Jembatan Baru sepanjang 512 meter, juga pembangunan Jalan Baru. Adapun progres fisik proyek ini, per tanggal 9 Juni 2024 adalah 81,347%. ”Guna mencapai progres proyek yang direncanakan, yakni melakukan percepatan dengan menambah alat dan tenaga kerja,serta memastikan supply material tetap terpenuhi,” ujarnya.
Sementara itu, pekerjaan di proyek Pembangunan Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek saat ini (medio Juni 2024 – red) , yaitu persiapan pengecoran Deckslab dan pekerjaan Oprit Jembatan. Adapun yang terkait dengan pekerjaan tambah kurang, lanjut Poerbonugroho, itu biasa dilakukan di dalam suatu proyek konstruksi. Sehingga, perhitungannya dalam kondisi aktual terpasang, dan rencana fungsional jembatan masih sesuai rencana awal. Oleh karena itu, tidak ada addendum biaya.
Pelaksanaan di proyek ini tidak ada kendala sosial, ungkapnya. Namun, ada masalah terkait kesulitan memperoleh material alam untuk beton, karena semakin tingginya permintaan suplai beton untuk area IKN. Solusi untuk hal tersebut, dilakukan penyetokan lebih awal dengan jumlah sesuai yang direncanakan. Disamping itu, pada pelaksanaan pekerjaan sub structure terdapat kendala pengeboran, dikarenakan kondisi tanah di lapangan. Sedangkan tantangan pada kondisi upper structure, membutuhkan tingkat keamanan yang sangat tinggi pada saat proses pengecoran.
Dijelaskan Poerbonugroho, struktur bangunan atas (upper structure) Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek ini , meliputi Balok Pelengkung Beton Fc 40 (In situ), I-Girder, Pilar, Kolom diatas Pelengkung, dan Slab. Sedangkan struktur bangunan bawah (sub structure), terdiri dari Bored Pile diameter 1,5 meter. Adapun panjang jembatan 511,736 meter dan lebar jembatan 2 lajur (12 meter). Konfigurasi Bentang adalah 56,5 + 105,2 +105,2 + 105,2 + 57,3 + 41,32 + 40,42 meter.
[] US.
Baca juga : Pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek
Meningkatkan Konektivitas ke Ibu Kota Negara/IKN Nusantara